Sugriwa dalam sebuah
lukisan India bergaya Maharashtra .
--------
Sugriwa (Sanskerta: ???????; Sugriva) adalah seorang tokoh
protagonis dalam wiracarita Ramayana. Ia adalah seorang raja kera dan merupakan
seekor wanara. Ia tinggal di Kerajaan Kiskenda bersama kakaknya yang bernama
Subali. Ia adalah teman Sri Rama dan membantunya memerangi Rahwana untuk
menyelamatkan Sita.
Nama Sugriwa dalam bahasa Sanskerta (Sugriva) artinya adalah
"leher yang tampan".
Perebutan kekuasaan
Pada suatu ketika, rakshasa bernama Mayawi datang ke
Kiskenda untuk menantang berkelahi dengan Subali. Subali yang tidak pernah
menolak jika ditantang berkelahi menyerang Mayawi dan diikuti oleh Sugriwa.
Melihat lawannya ada dua orang, raksasa tersebut lari ke sebuah gua besar.
Subali mengikuti raksasa tersebut dan menyuruh Sugriwa menunggu di luar.
Beberapa lama kemudian, Sugriwa mendengar suara teriakan diiringi dengan darah
segar yang mengalir keluar. Karena mengira bahwa Subali telah tewas, Sugriwa
menutup gua tersebut dengan batu yang sangat besar agar sang raksasa tidak bisa
keluar. Kemudian Sugriwa kembali ke Kiskenda dan didesak untuk menjadi raja
karena Subali telah dianggap tewas.
Saat Sugriwa menikmati masa-masa kekuasaannya, Subali datang
dan marah besar karena Sugriwa telah mengurungnya di dalam gua. Merasa bahwa ia
dikhianati, Subali mengusir Sugriwa jauh-jauh dan merebut istrinya pula.
Sugriwa dengan rendah hati minta ma'af kepada Subali, namun permohonan ma’afnya
tidak diterima Subali. Akhirnya Subali menjadi raja Kiskenda sedangkan Sugriwa
beserta pengikutnya yang setia bersembunyi di sebuah daerah yang dekat dengan
asrama Resi Matanga, dimana Subali tidak akan berani untuk menginjakkan kakinya
di daerah itu.
Persahabatan dengan Rama
Dalam masa petualangan mencari Sita, Rama dan Laksmana
menyeberangi sungai Pampa
dan pergi ke gunung Resyamuka, sampai akhirnya tiba di kediaman para wanara.
Sugriwa takut saat melihat Rama dan Laksmana sedang mencari-cari sesuatu,
karena ia berpikir bahwa mereka adalah utusan Subali yang dikirim untuk mencari
dan membunuh Sugriwa. Kemudian Sugriwa mengutus keponakannya yang bernama Hanoman
untuk menyelidiki kedatangan Rama dan Laksmana. Setelah mengetahui bahwa Rama
dan Laksmana adalah orang baik, Hanoman mempersilakan mereka untuk menemui
Sugriwa. Di hadapan Rama, Sugriwa menceritakan masalah dan masa lalunya.
Sugriwa juga mengutarakan permohonannya untuk merebut istri dan kerajaannya
kembali. Akhirnya Rama dan Sugriwa menjalin persahabatan dan berjanji akan
saling membantu satu sama lain. Setelah menyusun suatu rencana, mereka datang
ke Kiskenda.
Di pintu gerbang istana Kiskenda, Sugriwa berteriak
menantang Subali. Karena merasa marah, Subali keluar dan bertarung dengan
Sugriwa. Setelah petarungan sengit berlangsung beberapa lama, Sugriwa makin
terdesak sementara Subali makin garang. Akhirnya Rama muncul untuk menolong
Sugriwa dengan melepaskan panah saktinya ke arah Subali. Panah sakti tersebut
menembus dada Subali yang sekeras intan kemudian membuatnya jatuh tak berkutik.
Saat sedang sekarat, Subali memarahi Rama yang mencampuri urusannya. Ia juga
berkata bahwa Rama tidak mengetahui sikap seorang ksatria. Rama tersenyum
mendengar penghinaan Subali kemudian menjelaskan bahwa andai saja Subali tidak
bersalah, tentu panah yang dilepaskan Rama tidak akan menembus tubuhnya,
melainkan akan menjadi bumerang bagi Rama. Setelah mendengar penjelasan Rama,
Subali sadar akan dosa dan kesalahannya terhadap adiknya. Akhirnya ia merestui
Sugriwa menjadi Raja Kiskenda serta menitipkan anaknya yang bernama Anggada
untuk dirawat oleh Sugriwa. Tak berapa lama kemudian, Subali menghembuskan
napas terakhirnya.
Usaha penyelamatan Sita
Setelah Subali wafat, Sugriwa bersenang-senang di istana
Kiskenda, sementara Rama dan Laksmana menunggu kabar dari Sugriwa di sebuah
gua. Karena sudah lama menunggu, Rama mengutus Laksmana untuk memperingati
Sugriwa agar memenuhi janjinya menolong Sita. Tiba di pintu gerbang Kiskenda,
Sugriwa yang diwakili Hanoman meminta ma'af kepada Rama karena melupakan janji
mereka untuk mencari Sita. Akhirnya Sugriwa mengerahkan prajuritnya yang
terbaik untuk menjelajahi bumi demi menemukan Sita. Prajurit pilihan Sugriwa
terdiri dari Hanoman, Nila, Jembawan, Anggada, Gandamadana, dan lain-lain.
Mereka menjelajahi daerah selatan India dan sampai di sebuah pantai.
Atas petunjuk Sempati, Hanoman terbang ke Alengka dan mendapati bahwa Sita ada
di sana dan
ditawan oleh Rahwana. Saat berita tersebut sampai ke Kiskenda, Sugriwa langsung
mengerahkan tentara wanaranya untuk menggempur Alengka dan membunuh Rahwana.
Ketika perjalanan tentaranya terhambat di tepi pantai, Sugriwa mengerahkan
prajurit-prajuritnya untuk membangun sebuah jembatan besar yang diberi nama
"Situbanda". Akhirnya saat sampai di Alengka, Sugriwa bersama
prajurit wanara lainnya membunuh para prajurit andalan Rahwana.
Setelah perang antara Rama dan Rahwana usai, Sugriwa beserta
para wanara dari Kiskenda diundang ke Ayodhya. Di sana mereka diberi tanda penghargaan atas
jasa-jasanya. Atas anugerah Dewa Indra, para wanara yang gugur di medan perang hidup
kembali.