Anggada dalam kesenian
wayang golek.
-----------
Anggada (Sanskerta: ????; Angada) atau Hanggada adalah
seorang tokoh dalam wiracarita Ramayana. Ia adalah wanara muda yang sangat
tangkas dan gesit. Kekuatannya sangat dahsyat, sama seperti ayahnya, yakni
Subali. Dalam kitab Ramayana disebutkan bahwa ia dapat melompat sejauh sembilan
ratus mil. Anggada dilindungi oleh Rama dan akhirnya membantu Rama, berperang
melawan Rahwana merebut kembali Dewi Sita, istri Rama.
Anggada juga merupakan nama salah satu putera Laksmana dalam
wiracarita Ramayana.
Keluarga
Ayah Anggada adalah Raja Wanara bernama Subali, ibunya
adalah Tara . Anggada memiliki paman bernama
Sugriwa, yaitu adik Subali. Subali dan Sugriwa memiliki kakak perempuan bernama
Anjani. Hanoman adalah putera Anjani, maka Anggada bersaudara sepupu dengan
Hanoman. Saat masih muda, Subali tewas karena panah Rama. Setelah itu, Anggada
dirawat oleh Sugriwa.
Petualangan mencari Sita
Saat Sugriwa mengerahkan ksatria wanara pilihan untuk mencari
Dewi Sita, Anggada turut serta bersama para ksatria wanara lainnya seperti
Hanoman, Jembawan, Nila, Dwiwida, Gandamadana, dan lain-lain. Mereka
menjelajahi wilayah India Selatan, sampai tiba di sebuah gua, kediaman arsitek
Mayasura. Setelah menjelajahi gua, Anggada dan para wanara bertemu dengan
Swayampraba. Atas bantuannya, Anggada dan para wanara tiba di sebuah pantai. Di
pantai tersebut, para wanara bertemu dengan Sempati. Kemudian Anggada
menuturkan maksud perjalanannya dan ia meminta bantuan Sempati. Atas petunjuk
Sempati, para wanara tahu bahwa Sita masih hidup dan sedang ditawan di Alengka
oleh Raja Rahwana.
Perang di Alengka
Sebelum peperangan di Alengka meletus, Rama mengutus Anggada
agar memberi kabar kepada Rahwana untuk segera menyerahkan Dewi Sita. Setelah
mendengar pesan Rama yang panjang lebar, Anggada mohon pamit lalu pergi ke
tempat Rahwana. Di hadapan Rahwana, Anggada memperingati agar Sita segera
dikembalikan jika tidak ingin peperangan meletus. Rahwana yang keras kepala,
tidak menghiraukan peringatan Anggada namun mencoba mengerahkan pasukannya
untuk menangkap wanara tersebut. dengan sigap, Anggada melompat ke udara
sehingga ia lolos. Setelah itu, ia merobohkan menara istana. Dengan sekali
lompatan, ia terbang kembali ke tempat Rama.
Saat pertempuran pertama berlangsung, Anggada bertemu dengan
Indrajit, putera Rahwana. Dua prajurit tersebut bertempur dengan jurus-jurus
yang mengagumkan. Para wanara bersorak-sorak
kegirangan karena kagum dengan ketangguhan Anggada, sebab panah-panah yang
dilepaskan Indrajit tidak membuat Anggada gentar. Namun kemudian Indrajit
mengalihkan serangannya kepada Rama. Pertempuran pada hari itu pun diakhiri
sebab Rama tak berkutik. Setelah Rama pulih kembali, para wanara melanjutkan
penyerangannya. Pada pertempuran kedua, Anggada bertemu dengan Bajradamstra.
Setelah pertarungan sengit terjadi dalam waktu yang lama, Bajradamstra gugur di
tangan Anggada.
Ketika peperangan di Alengka usai, Anggada dan para wanara
lainnya diundang ke Ayodhya untuk menerima penghargaan atas jasa-jasa mereka
karena telah menolong Rama menyelamatkan Sita.
Anggada dalam Pewayangan Jawa
Dalam cerita pewayangan Jawa, Anggada yang terkenal sakti
diberi gelar Jaya yang berarti unggul oleh Rama, sehingga disebut Jaya Anggada.
Di dalam lakon “Anggada Balik”, ia diutus Rama pergi ke Alengka untuk mengukur
kekuatan bala tentara Alengka. Karena hasutan Rahwana, yang mengatakan bahwa
pembunuh ayahnya adalah Sri Rama, Anggada kemudian mengamuk dan berbalik akan
membunuh Rama. Tetapi Hanoman kemudian dapat menaklukkan dan menginsyafkan
serta menyadarkannya. Akhirnya Anggada kembali menyerang Alengka dan berhasil
membawa mahkota Rahwana dan dipersembahkan kepada Rama. Dalam pewayangan sering
digambarkan sebagai kera berbulu merah.